Suara knalpot, polusi udara yang kian pekat semakin menambah
kejamnya ibukota Jakarta. Populasi kendaraan bermotor yang tiap tahun selalu
meningkat pesat tidak diimbangi dengan pembangunan jalan raya. Semakin banyak
orang yang ingin mencari nafkah dan memperbaiki nasib mereka dengan datang dan
mencari pekerjaan di ibukota. Bukan salah mereka, bukan juga salah Ibukota,
tapi salah kita. Iya kita yang seharusnya bisa berpikir lebih maju dengan
pendidikan yang kita miliki, bahwa lapangan pekerjaan tidak hanya tersedia di
ibukota melainkan di dalam diri kita. Namun pemikiran orang awam walaupun
mereka berpendidikan kadang salah, mereka terlalu menganggap bahwa ibukota
merupakan surganya uang, surganya pekerjaan. Tapi kita lihat sekarang, banyak
sekali para pendatang yang notabene hanya orang desa menjadi gelandangan di
ibukota. Hal yang tak pernah mereka bayangkan sebelum mereka tahu bahwa ibukota
itu lebih kejam daripada ibu tiri.
Dan sekarang tinggalkanlah permasalahan itu, kita rakyat
kecil dan saya hanya seorang mahasiswa yang mungkin belum bisa berguna bagi
siapapun memang tak pantas ikut campur dengan masalah seperti itu. Biarkan
mereka yang besar dan berkuasa yang seharusnya bisa menata kembali kehidupan di
Indonesia ini. Jiwa-jiwa muda yang diharapkan bisa mengubah dunia seperti yang
dikatakan oleh bung Karno seakan menjadi angin lalu. Mungkin kalo Bung Karno
bung karno palsu cuma bisa ngomong "berikan aku 10 pemuda, maka akan ku
jadikan boyband terkenal" yeah Indonesia dengan seribu satu
permasalahannya.
0 komentar:
Posting Komentar